Kamis, 25 Desember 2014

Tugas Sistem Informasi Akuntansi

Kunci yang digunakan untuk membuat pesan kode dan dekode:
23 mundur kebelakang dari huruf LETS DO JULIUS ON MONDAY MARCH 25 DRESS: TOGA CASUAL.

Enkripsi
Algoritme : pesan cleartext
Kunci +2
Pesan asli MEGITHA PRATIWI
Pesan kode VBNQUMW KZWUQCQ

Website yang menjual barang dan jasa :
a.       URL www. Tokopedia.com
b.      iya, website itu menghasilkan cookie. Dari website toko pedia menghasilkan 8 cookie diizinkan sedangkan disitus lain menghasilkan 21 cookie diizinkan.
c.       Iya, website tersebut telah menerbitkan privacy policy. Identitas situs ini telah diverifikasi oleh DigiCert Secure Server CA, namun tidak memiliki rekaman audit.
d.      Kehati-hatian website dalam mengelola data pelanggan dapat dilihat dari enkripsi yang digunakan. Semakin besar jumlah enkripsi yang dilakukan maka data pelanggan semakin terjamin keamananya. Tokopedia.com dienkripsi dengan enkripsi 128 bit, sehingga cukup aman.
e.       Ya, tokopedia.com menggunakan enkripsi untuk transmisi personal atau data keuangan. Enkripsi yang digunakan 128 bit.

www.ibank.bni.co.id                                                                                         
a.       URL www.ibank.bni.co.id
b.      Iya, website tersebut memberikan cookie. Dari bni.co.id memberikan 15 cookie diizinkan dan dari situs lain memberikan 3 cookie diizinkan.
c.       Iya, situs tersebut mempublikasikan kebijakan privacy, dimana situs tersebut diverifikasi oleh veriSign Class 3 extended Validation SSL, SGC CA, namun tidak memiliki rekaman audit publik.
d.      Ibank.bni.co.id di enkripsi dengan jumlah enkripsi yang besar yaitu 256 bit sehingga sangat aman dan terpecaya, karena semua sandi dam data pribadi pelanggan atau pengunjung telah disandikan sebanyak 256 kali.
e.       Ya, ibank.bni.co.id menggunakan enkripsi untuk transmisi personal atau data keuangan dengan enkripsi 256 bit.

Lisensi otorisasi sertifikat di Amerika Serikat, kinerja dan kehandalan produk yang ditawarkan dengan harga yang menarik dan didukung oleh lawanan dukungan yang luar biasa. Kebijakan lesensi server tak terbatas memungkinkan pelanggan menggunkan sertifikat tunggal di sejumlah server atau perangkat fisik tanpa biaya tambahan yang menurunkan biaya mengamankan vitualisasi, aplikasi cloud dan penyebaran SSL terbesar. Sertifikat GlobalSign menampilkan Server Gated Cryptography yang mendukung enkripsi browser yang lemah pada browser lama, dan mendukung teknologi wildcard dan subject alternative names untuk menggamankan beberapa situs dengan sertifikasi tunggal. Selain itu semua sertifikat GlobalSign Root CA, 2.048 bit yang terdistribusi luas guna memberikan tingkat empiris yang paling terpecaya.

Safe harbor agrement adalah sebuah perjanjian dimana privasi dalam tingkat yang memadai, salah satu cara memeriksa apakah sebuah website melindungi data privasi kita dalam tingkat yang memadai adlaha verifikasi dari Norton Secured atau PCI DSS approved, dll.


Kunci keberhasilan EDI adalah penggunaan format standar untuk pengiriman pesan antar berbagai sistem yang berbeda. Selam bertahun tahun, baik di AS maupun dilingkungan internasionla telah diajukan sejumlah format. Standar yang digunakan secara internasional adalah format EDI for administration comers, transports (EDI CAFT). Amplop elektronik berisi alamat elektronik penerima, protokol komunikasi, dan informasi kendalinya. Kelompok fungsional adalah sekumpulan rangkaian transaksi (dokumen elektronik) untuk aplikasi bisnis tertentu, seperti kelompok faktur penjualan atau pesanan pembelian. Rangkaian transaksinya adalah dokumen elektronik dan terdiri atas berbagai segmen data serta elemen data. Setiap segmen data adalah kategori informasi dalam dokumen, seperti nomor barang, harga perunit, atau nama pemasok. Elemen data adalah bagian tertentu dari data yang berkaitan dengan sebuah segmen. Karena itu, keseragaman dalam elemen data antara pemasok dan pembeli sangat penting untuk memberikan informasi yang memadai untuk transfer informasi yang lancar diantara kedua perusahaan tersebut.

SANTA’SATTIC.COM
1)      Diskusikan kontrol dan kelemahan keamanan dalam sistem ini:
Santa'sAttic.com sudah menerap sistem kontrol yang salah satunya dengan mendesign website untuk mempermudah pelangga membeli produk perusahaan seperti Website yang memiliki halaman di mana pelanggan dapat melihat semua produk dan harga serta terdapat virtual keranjang belanja untuk setiap pelanggan setelah pelanggan membuat sebuah informasi demografi akun. Jika pelanggan memilih untuk melakukan pembelian, dapat dengan mengklik link secara langsung ke keranjang belanja produk yang ia ingin dibeli dan berapa yang dibayarkan. Di sini pelanggan diminta untuk memilih metode pembayaran dan memasukkan alamat pengiriman barang. Setelah informasi telah dimasukkan, pelanggan memilih sebuahmetode pengiriman. Semua pengiriman dilakukan melalui AS Mail, UPS, Federal Express, Airborne. Terakhir pelanggan diberikan bukti sah pembelian barang. Pelanggan kemudian diberitahu dari total harga dan tanggal pengiriman akan dilakukan. Tetapi beberapa pelanggan melihat adanya biaya-biaya yang tidak sesuai pada kartu kredit mereka dan bertanya-tanya apakah ada kemungkinan masalah dalam keamanan online yang sebaiknya hal ini harus ditangani dengan baik. Menurut informasi, hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor seperti beberapa pesanan telah diterima perusahaan tetapi pelanggan yang bersangkutan menyangkal pernah memesan, ternyata anak-anak mereka telah memesan tanpa sepengetahuan pelanggan. Anak-anak mendapatkan akses ke akun orangtua mereka setelah cookie sistem diakui di hard drive. Ketika anak-anak pergi ke situs web, halaman pembelian mengakui mereka sebagai pengguna akun dan memberi mereka kewenangan akses untuk melakukan pembelian. Selain itu malasalah lainnya berkaitan dengan informasi dalam siklus pendapatan yang telah dibajak (hacker) mereka bisa masuk ke database dan memperoleh informasi mengenai pelanggan.
Kontrol keamanan lainnya yang dilakukan oleh Santa'sAttic.com memeliki kelemahan lain yaitu ada beberapa bagian admnistrasi perusahaan belum menempatkan jumlah yang sesuai untuk dijadikan karyawan bagian administrasi. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang belum merata serta sistem pencatatan dan database yang masih kurang tinggi tingkat keamanannya. Hal ini dapat dilihat dari tugas karyawan seperti Judy petugas persediaan di departemen gudang yang terletak di Cooperstown, New York yang bertanggung jawab untuk semua aktivitas pembelian. Judy juga memiliki akses ke catatan persediaan dan kapan bahan-bahan tertentu harus dibeli kembali termasuk semua informasi yang diperlukan pada semua salinan formulir, termasuk bahan yang akan dibeli, harga bahan, kuantitas yang dibutuhkan, dan waktu pengiriman yang diminta.
2)      Buat rekomendasi khusus untuk meningkatkan kontrol:
Semestinya dibuat pembagian tugas dan tanggung jawab yang sesuai dimana tidak hanya satu orang yang diberi tanggung jawab tertentu sehingga kontrol keamanan di dalam perusahaan lebih terjamin. Selain itu juga sistem databe perusahaaan harus lebih ditingkatkan terutama dalam hal keamanannyaagar tidak terjadi penyimpanan database yang tidak semestinya.

Dalam hal website penjualan perusahaan juga ditingkatkan agar kejadian-kejadian yang merugikan pihak perusahaan atau pun pembeli tidak terjadi lagi yaitu salah satu manfaatnya tidak ada pembajak (hacker) pada website tersebut. Serta adanya penambahan keamanan dengan membuat sistem pasword bagi akun para pembeli agar hanya pembeli yang memiliki password yang sesuai yang dapat mengakses website tersebut.

Selasa, 02 Desember 2014

Cloud Computing

Definisi Cloud Computing 

Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk mensupport business process, Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud). Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi‘) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Cloud /awan merupakan metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan computer, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya adalah suatu moda komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. 

Menurut jurnal yang dipublikasikan IEEE, Internet Computing/Cloud Computing adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain. “Cloud Computing” secara sederhana adalah “layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet”. Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara sharing yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.




Manfaat Cloud Computing

Dari penjelasan tentang cloud computing diatas, ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dari cloud computing, yaitu :
  • Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
  • Aksesibilitas, yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang penting.
  • Keamanan, yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan.
  • Kreasi, yaitu para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud computing.
  • Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak
Cloud Computing dibagi menjadi berikut
  1. Software as a Service (SaaS)
  2. Platform as a Service (PaaS)
  3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Dibawah ini kita bahas, masing-masing jenis layanan diatas:
  • Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain.  Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
  • Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure,  bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.
  • Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.

  
Contoh Cloud Computing
  1. Google Drive
Google Drive adalah layanan penyimpanan Online yang dimiliki Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google Drive merupakan pengembangan dari Google Docs. Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan dengan melakukan pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google Drive dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop, komputer tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam pengeditan. 
Fitur-fitur Google Drive:
  • Penyimpanan gratis sebesar 5GB
Google Drive memberikan fasilitas penyimpanan sebesar 5GB kepada penggunanya dengan cuma-cuma untuk menyimpan dokumen, baik berupa gambar, video, musik, ataupun file-file lain.
  • Memungkinkan membuat dokumen
Pada fitur ini Google Drive memungkinkan para penggunanya untuk membuat dokumen, seperti mengolah data, mengolah angka, membuat presentasi, form dan dokumen lainnya.
  • Berbagi file
Google Drive memudahkan untuk berbagi file dengan orang lain, dan juga memudahkan orang lain untuk melakukan pengeditan terhadap file yang kita buat.
  • Terintegrasi dengan layanan Google lainnya
Para pengguna layanan Google lainnya akan merasakan kemudahan dalam memanagement file dari Google Drive. Karena Google Drive secara otomatis terintegrasi dengan layanan google lainnya.
  • Fasilitas pencarian
Google Drive memberikan layanan pencarian yang lebih baik dan lebih cepat untuk para penggunanya dengan menggunakan kata kunci tertentu. Google Drive juga dapat mengenali gambar atau teks dari dokumen hasil scan.
  • Menampilkan berbagai file
Lebih dari 30 type file yang dapat dibuka dan ditampilkan oleh Google Drive, termasuk file video, file image, dan lain-lain tanpa mengharuskan pengguna untuk mengunduh dan menginstal software yang sesuai dengan tipe atau ekstensi file tersebut.
  • Menjalankan aplikasi
Google Drive juga mempunyai kemampuan untuk membuat, menjalankan dan membagi file aplikasi favorit yang dimiliki oleh pengguna.
  
2. Windows Azure
Windows Azure adalah sistem operasi yang berbasis komputasi awan, dibuat oleh Microsoft untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi serta melayani sebuah jaringan global dari Microsoft Data Centers. Windows Azure yang mendukung berbagai macam bahasa dan alat pemograman. Sistem operasi ini dirilis pada 1 Februari 2010. 
Fitur-fitur Windows Azure:
  • Layanan Infrastruktur
Windows Azure menyediakan infrastruktur dengan skala yang sesuai dengan kebutuhan. Baik dalam membuat aplikasi baru atau menjalankan aplikasi yang telah disediakan.
  • Kembangkan dan Lakukan Percobaan
Windows Azure memungkinkan pengguna untuk melakukan pengembangan aplikasi dan langsung melakukan percobaan pada aplikasi tersebut secara cepat.
  • Big Data
Windows Azure menyediakan kapasitas data yang besar. Kapasitas ini didukung oleh Apache Hadoop.
  • Aplikasi Mobile
Windows Azure memberikan kemudahan dalam pembuatan aplikasi mobile. Aplikasi yang telah dibuat dan dapat langsung dimasukan ke penyimpanan komputasi awan.
  • Media
Layanan Media Windows Azure memperbolehkan untuk mengembangkan solusi penyebaran media, yang mana bisa menampilkan media dari Adobe Flash, Android, iOS, Windows, dan platform lainnya
  • Aplikasi Web
Windows Azure menawarkan keamanan dan fleksibilitas pengembangan, penyebaran, dan pilihan skala untuk berbagai macam ukuran aplikasi web.
  • Penyimpanan, Pencadangan, dan Pemulihan
Windows Azure menyediakan penyimpanan, pencadangan, dan solusi pemulihan data apapun.
  • Identitas dan Manajemen Akses
Windows Azure Active Directory memberikan layanan pengamanan pada identitas perusahaan. Serta melakukan manajemen pada banyak pengguna di sebuah perusahaan.
  • Integrasi
Windows Azure memperbolehkan pengguna untuk membawa seluruh aplikasi, data, perangkat, mitra ke perangkat lokal dan ke awan.
  • Manajemen Data
Windows Azure menyediakan solusi yang tepat untuk kebutuhan data pengguna.

Minggu, 16 November 2014

COSO


COSO merupakan singkatan Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commision adalah suatu inisiatif dari sector swasta yang dibentuk pada tahun 1985. COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi professional yaitu, American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), Finansial Executives Institute (FEI), The Institute of Management Accountanta (IMA), The Institute of Internal Auditors (IIA) dan The American Accounting Association (AAA). Yang bertujuan utama untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. 

 

Misi utama dari COSO adalah “Memperbaiki/meningkatkan kualitas laporan keuangan entitas melalui etika bisnis, pengendalian internal yang efektif, dan corporate governance”.

 

Menurut COSO pengendalian internal sebagai suatu proses yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari aktivitas bisnis entitas yang berkelanjutan (on going business activities). COSO juga menyatakan konsep keyakinan yang wajar (reasonable assurance) terkait pengendalian internal bahwa adanya pengendalian internal yang baik tidak serta merta memberikan jaminan penuh kepada entitas bisa mencapai tujuannya namun sebatas keyakinan yang wajar. Selain itu terdapat keterbatasan yang melekat terhadap pengendalian internal bahwa tidak semua jenis pengendalian dapat diimplementasikan karena pertimbangan biaya dan manfaat (cost and benefit) sehingga dapat mengakibatkan pengendalian internal kurang efektif.

 

COSO menyatakan pula bahwa pihak-pihak yang terlibat terkait pengendalian internal adalah dewan komisaris, manajemen, dan pihak-pihak lainnya yang mendukung pencapaian tujuan organisasi. Serta menyatakan bahwa tanggung jawab atas penempatan, penjagaan dan pengawasan system pengendalian internal adlah tanggung jawab manajemen. 

 

COSO mengidentifikasi 3 tujuan utama pengendalian internal dari entitas, adalah :

1.      Efektivitas dan efisiensi operasi

2.      Kaendalan laporan keuangan

3.      Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

 

Menurut COSO framework, internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:

 

1.      Control environment

Merupakan pondasi dari komponen lainnya yang meliputi diantaranya:

  • Integritas dan etika

  • Komitmen untuk meningkatkan kompetensi

  • Dewan komisaris dan komite audit

  • Filosofi manajemen dan jenis operasi

  • Kebijakan dari praktek sumber daya manusia

2.      Risk assessment

Terdiri dari identifikasi resiko dan analisis resiko. Identifikasi resiko meliputi pengujian terhadap faktor-faktor eksternal seperti perkembangan teknologi, persaingan dan perubahan ekonomi. Faktor intgernal diantaranya kompetensi karyawan, sifat dari aktivitas bisnis, dan karakteristik pengelolaan system informasi. Sedangan analisis resiko meliputi mngestimasi signifikansi resiko, menilai kemungkinannya terjadi risk, dan bagaomana mengelola resiko.

3.      Contol activities

Terdiri dari kebijakan prosedur yang menjamin karyawan melaksanakan arahan manajemen. Aktivitas pengendalian meliputi review terhadap system pengendalian, pemisahan tugas, dan pengendalian terhadap system informasi.

4.      Information and communication

Perlu untuk mengakses informasi dari dalam dam luar, mengembangkan strategi yang potensial dari system terintegrasi, serta perlunya data yang berkualitas. Sedangkan komunikasi berfokus kepada penyampaian permasalahan pengendalian internal dan mengumpulkan informasi dari pesaing.

5.      Monitoring

manajemen perlu melakukan pengawasan terhadap keseluruhan system pengendalian internal melalui aktivitas atau area yang khusus.

 

http://www.ustrength.com/eng/upload/2008117_coso_change.gif

 

Di tahun 2004, COSO mengeluarkan Report Enterprise Risk Management – Integrated Framework, sebagai pengembangan COSO framework sebelumnya. Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:

1.      Internal environment

       Komponen ini berkaitan dengan lingkungan dimana instansi Pemerintah berada dan beroperasi. Cakupannya adalah risk-management philosophy (kultur manajemen tentang risiko), integrity (integritas), risk-perspective (perspektif terhadap risiko), risk-appetite (selera atau penerimaan terhadap risiko), ethical values (nilai moral), struktur organisasi, dan pendelegasian wewenang.

2.      Objective setting

      Manajemen harus menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko. Objective dapat diklasifikasikan menjadi strategic objective dan activity objective. Strategic objective di instansi Pemerintah berhubungan dengan pencapaian dan peningkatan kinerja instansi dalam jangka menengah dan panjang, dan merupakan implementasi dari visi dan misi instansi tersebut. Sementara itu, activity objective dapat dipilah menjadi 3 kategori, yaitu (1) operations objectives; (2) reporting objectives; dan (3) compliance objectives.

3.      Event identification

      Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif (opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative (risks). Terdapat 4 model dalam identifikasi risiko, yaitu (1) Exposure analysis; (2) Environmental analysis; (3) Threat scenario; (4) Brainstorming questions.

4.      Risk assessment

      Komponen ini menilai sejauhmana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat mengganggu pencapaian dari objectives. Besarnya dampak dapat diketahui dari inherent dan residual risk, dan dapat dianalisis dalam dua perspektif, yaitu: likelihood (kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya risiko). Dengan demikian, besarnya risiko atas setiap kegiatan organisasi merupakan perkalian antara likelihood dan consequence. 

       Penilaian risiko dapat menggunakan dua teknik, yaitu: (1) qualitative techniques; dan (2) quantitative techniques. Qualitative techniques menggunakan beberapa tools seperti self-assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit reviews. Sementara itu, quantitative techniques data berbentuk angka yang diperoleh dari tools seperti probability based, non-probabilistic models (optimalkan hanya asumsi consequence), dan benchmarking.

5.      Risk response

      Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari organisasi dapat berupa: (1) avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang menyebabkan risiko; (2) reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi likelihood atau impact dari risiko; (3) sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau sebagian dari risiko dengan pihak lain; (4) acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan.

6.      Control activities

      Komponen ini berperanan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan (policies) dan prosedur-prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif. Aktifitas pengendalian memerlukan lingkungan pengendalian yang meliputi: (1) integritas dan nilai etika; (2) kompetensi; (3) kebijakan dan praktik-praktik SDM; (4) budaya organisasi; (5) filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen; (6) struktur organisasi; dan (7) wewenang dan tanggung jawab.

7.      Information and communication

      Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiaan informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi. 

      Informasi yang disajikan tergantung dari kualitas informasi yang ingin disampaikan, dan kualitas informasi dapat dipilah menjadi: (1) appropriate; (2) timely; (3) current; (4) accurate; dan (5) accessible. Arah komunikasi dapat bersifat internal dan eksternal. Sedangkan alat komunikasi berupa diantaranya manual, memo, buletin, dan pesan-pesan melalui media elektronis.

8.      Monitoring

      Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah (separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi, rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya . 

      Monitoring terpisah biasanya dilakukan untuk penugasan tertentu (kasuistis). Pada monitoring ini ditentukan scope tugas, frekuensi, proses evaluasi metodologi, dokumentasi, dan action plan. 

      Pada proses monitoring, perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies, yaitu pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan). Kendala ini timbul dari berbagai faktor seperti sumber informasi, materi pelaporan, pihak yang disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan.